Manajemen Keuangan: Kriteria Penilaian Investasi
Friday, August 3, 2018
Add Comment
Kriteria Penilaian Investasi
- Payback Method.
- Average Return on Investment.
- Present Value.
- Discounted Cash Flows.
Payback Method
Metode ini sering pula disebut dengan istilah lain seperti payoff method dan pay out method.
Faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan suatu usulan investasi adalah jangka waktu yang
diperlukan untuk menutup kembali investasi.
Perhitungan Pay-back belum memperhitungkan Unsur Pajak Penghasilan:
Misalnya:
Suatu rencana investasi membutuhkan investasi, mula-mula (akuntansi diferensial) sebesar Rp. 80.000.000,- diperkirakan laba tunai setelah pajak/tahun selama 5 tahun berturut turut yakni : Rp. 23 juta, Rp. 18. Juta, Rp. 21 juta, Rp. 36 juta dan Rp. 25 juta.
Perhitungan pay-back period jika Aliran Kas Masuk bersih tiap periode tidak sama:
Kesimpulan:
Dalam jangka waktu 3,5 tahun investasi sudah dapat kembali sebelum masa umur ekonomisnya habis.
Kebaikan Payback Method
- Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi dengan
- resiko yang besar dan sulit.
- Dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate of return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya cepat.
- Cukup sederhana untuk memilih usul-usul investasi.
Kelemahan Payback Method
- Tidak memperhitungkan nilai waktu uang.
- Metode ini tidak memperhatikan pendapatan selanjutnya setelah investasi pokok kembali.
Average Return on Investment Method
(Metode Rata-rata Kembalian Investasi)
Metode ini juga disebut Accounting method atau Financial Statement method.
Kriteria Penilaian.
- Suatu investasi akan diterima jika tarif kembalian investasinya dapat memenuhi batasan yang ditetapkan manajer.
- Jika Pengambilan Keputusan belum memiliki batasan tarif kembalian investasi, maka dari beberapa investasi yang diusulkan dipilih adalah yang memberikan tingkat kembalian yang terbesar.
Kebaikan Metode Rata-rata Kembalian Investasi.
Metode ini telah memperhitungkan aliran kas selama umur proyek investasi.
Kelemahan Metode Rata-rata Kembalian Investasi
- Tidak memperhitungkan nilai waktu uang.
- Dipengaruhi oleh penggunaan metode depresiasi.
- Metode tidak dapat diterapkan jika investasi dilakukan dalam beberapa tahap.
Contoh:
Untuk melaksanakan suatu proyek diperlukan investasi mula-mula adalah Rp. 10.000.000.
diperkirakan 10 th, tanpa nilai residu pada akhir tahun kesepuluh. Diperkirakan setiap tahun akan dapat diperoleh kas masuk (cash inflows) rata-rata sebesar Rp. 4.000.000, sedangkan kas keluar (cash outflows), termasuk pajak, rata-rata sebesar Rp. 2.500.000.
Present Value Method
Dalam keputusan penggantian aktiva tetap yang didasarkan pada pertimbangan penghematan biaya, informasi akuntansi manajemen yang dipertimbangkan adalah biaya diferensial tunai, yang merupakan penghematan biaya operasi tunai di masa yang akan datang sebagai akibat dari penggantian aktiva tetap tersebut.
Penghematan biaya tunai yang diperoleh (biaya diferensial tunai) dengan adanya penggantian aktiva tetap tersebut dikurangi atau ditambah dengan dampak pajak penghasilan akibat biaya diferensial selama umur ekonomis aktiva tetap kemudian dinilaitunaikan dengan tarif kembalian tertentu.
Penghematan biaya tunai yang diperoleh (biaya diferensial tunai) dengan adanya penggantian aktiva tetap tersebut dikurangi atau ditambah dengan dampak pajak penghasilan akibat biaya diferensial selama umur ekonomis aktiva tetap kemudian dinilaitunaikan dengan tarif kembalian tertentu.
Kriteria Penilaian:
Apabila jumlah nilai tunai tersebut lebih besar dari aktiva dirensial, maka usulan investasi tersebut dianggap menguntungkan. Dan sebaliknya.
Perhitungan Nilai Tunai
Dapat ditentukan dengan rumus :
NT = AK 1
(1+I)n
Keterangan:
NT = Nilai tunai
AK = Aliran Kas
i = tariff kembalian investasi.
n = jangka waktu
Faktor 1/(1+i)n tercantum dalam suatu daftar bunga yang dibuat untuk berbagai tarif kembalian dan jangka waktu.
Nilai Tunai Rp 1,00
Contoh Kasus:
Mr Frenky merencanakan untuk menginvestasikan dananya untuk pembelian Mesin Giling seharga Rp. 300.000.000 . Mesin tersebut diperkirakan berumur 5 tahun tanpa nilai residu pada akhir tahun. Atas dasar aliran kas masuk bersih diperkirakan sebesar Rp. 65.000.000 per tahun, dengan tarif kembalian 10% per tahun.
Berdasarkan informasi tersebut, keputusan apa yang harus diambil dari investasi tersebut, jika digunakan Present Value Method ?
Perhitungan Nilai Tunai Kas Masuk Bersih (Present Value Method)
Kesimpulan: Investasi sebaiknya ditolak, karena aliran kas masuk bersih lebih kecil dari nilai investasi yang ditanamkan.
Quis
Tuan Mahesa merencanakan untuk menginvestasikan dananyauntuk pembelian Mesin Giling seharga Rp. 400.000.000. Mesin tersebut diperkirakan berumur 5 tahun tanpa nilai residu pada akhir tahun. Atas dasar aliran kas masuk bersih diperkirakan sebesar Rp. 70.000.000 per tahun, dengan tarif
kembalian 10% per tahun.
Berdasarkan informasi tersebut, keputusan apa yang harus diambil dari investasi tersebut, jika digunakan Present Value Method ?
Jawaban:
Tuan Mahesa merencanakan untuk menginvestasikan dananyauntuk pembelian Mesin Giling seharga Rp. 400.000.000. Mesin tersebut diperkirakan berumur 5 tahun tanpa nilai residu pada akhir tahun. Atas dasar aliran kas masuk bersih diperkirakan sebesar Rp. 70.000.000 per tahun, dengan tarif
kembalian 10% per tahun.
Berdasarkan informasi tersebut, keputusan apa yang harus diambil dari investasi tersebut, jika digunakan Present Value Method ?
Jawaban:
P
|
1%
|
2%
|
4%
|
6%
|
8%
|
10%
|
n
| ||||||
1
|
0,990
|
0,980
|
0,062
|
0,943
|
0,926
|
0,909
|
2
|
0,980
|
0,961
|
0,925
|
0,980
|
0,857
|
0,826
|
3
|
0,971
|
0,942
|
0,889
|
0,840
|
0,794
|
0,751
|
4
|
0,961
|
0,924
|
0,855
|
0,792
|
0,735
|
0,683
|
5
|
0,951
|
0,906
|
0,822
|
0,747
|
0,681
|
0,621
|
Perhitungan Nilai Tunai Kas Masuk Bersih
Tahun
|
Kas Masuk
|
Tarif
|
Nilai Tunai Kas Masuk
|
bersih
|
Kembalian
|
bersih
| |
1
|
Rp. 70 juta
|
0,909
|
63. 630.000
|
2
|
Rp. 70 juta
|
0,826
|
57. 820.000
|
3
|
Rp. 70 juta
|
0,751
|
52. 570.000
|
4
|
Rp. 70 juta
|
0,683
|
47. 810.000
|
5
|
Rp. 70 juta
|
0,621
|
43. 470.000
|
Kesimpulan: Investasi sebaiknya tidak diterima, karena aliran kas masuk bersih lebih kecil dari nilai investasi yang ditanamkan.
Quis
Suatu rencana investasi membutuhkan investasi, mula-mula (akuntansi diferensial) sebesar Rp. 90.000.000,- diperkirakan laba tunai setelah pajak /tahun selama 5 tahun berturut turut
yakni: Rp. 23 juta, Rp. 18. Juta, Rp. 21 juta, Rp. 28 juta dan Rp. 26 juta.
Perhitungan pay-back period jika Aliran Kas Masuk Bersih tiap periode tidak sama:
Suatu rencana investasi membutuhkan investasi, mula-mula (akuntansi diferensial) sebesar Rp. 90.000.000,- diperkirakan laba tunai setelah pajak /tahun selama 5 tahun berturut turut
yakni: Rp. 23 juta, Rp. 18. Juta, Rp. 21 juta, Rp. 28 juta dan Rp. 26 juta.
Perhitungan pay-back period jika Aliran Kas Masuk Bersih tiap periode tidak sama:
Jawaban:
Tahun
|
Laba Tunai
|
Investasi
|
Pay-back Periode
|
Yang ditutup
|
Yang ditutup
| ||
1
|
Rp. 23 juta
|
23 juta
|
1,0
|
2
|
Rp. 18 juta
|
18 juta
|
1,0
|
3
|
Rp. 21 juta
|
21 juta
|
1,0
|
4
|
Rp. 28 juta
|
28 juta
|
1,0
|
5
|
Rp. 26 juta
|
-
| |
90 juta
|
4 tahun
|
Kesimpulan: Dalam jangka waktu 4 tahun investasi sudah dapat kembali sebelum masa ekonominya habis.
0 Response to "Manajemen Keuangan: Kriteria Penilaian Investasi"
Post a Comment